Sabtu, 20 November 2010

SEJARAH DESIGN GRAFIS

Desain grafis
Ketika sebuah mesin ‘berbicara’ tentang bangunan maka yang ‘berbicara’ adalah arsitektur (desain bangunan). Saat sebuah desain ‘menceritakan’ keindahan sebuah taman maka yang ‘berbicara’ adalah desain lansekap. Giliran sebuah desain yang menampilakan bentukan-bentukan furniture, telepon, gelas, dan sebagainya desain produklah yang ‘berbicara’. Demikian pula saat seseorang melihat poster, sampul buku, sampul CD, iklan, brosur dan multimedia maka desain grafislah yang ‘berbicara’.

Mengenai desain grafis, seperti yang diuraikan dalam wikipedia, pada pertangahan 1980, kedatangan desktop publishing serta pengenalan sejumlah aplikasi perangkat lunak grafis memperkenalkan satu generasi desainer pada manipulasi image dengan computer dan penciptaan image 3D yang sebelumnya adalah merupakan kerja yang susah payah. Desain grafis dengan computer memungkinkan perancang (desainer) untuk melihat efek dari layout atau perubahan tipografi dengan seketika tanpa mengunakan tinta atau pena, atau untuk mensimulasikan efek dari nedia tradisional tanpa perlu menuntut banyak ruang.

Pada umumnya computer dianggap sebagai alat yang sangat diperlukan dalam industri desain grafis. Computer dan aplikasi perangkat lunak umumnya dipandang, oleh para professional kreatif, sebagai alat produksi yang lebih efektif dibandingkan dengan pengunaan metode tradisional.

Sebagai sebuah alat produksi, computer berfungsi sebagai sarana yang mempermudah seorang desainer untuk mewujudkan ide-ide kreatifnya dalam bahasa gambar (visual). Desain grafis dalam pengertiannya sebagai sebuah bahasa visual merupakan sebuah komposisi dari ilustrasi (image), tipografi, dan warna. Jadi bisa dikatakan bahwa proses desain grafis adalah menciptakan, mengolah, dan mengatur peletakan, ukuran, dan tampilan dari ketiga elemen tersebut sehingga menghasilkan suatu komposisi visual yang mampu berkomunikasi secara verbal dengan orang yang melihatnya.

Masih ingat dua produsen rokok yang sama-sama menawarkan produk rasa mint-nya? Iklan yang pertama menampilakan seekor naga, sementara iklan yang kedua diwakili oleh selembar daun.

Produk yang pertama menampilakan animasi seekor naga yang ketika menghembuskan nafasnya keras-keras segala sesuatu disekitarnya mendadak menjadi beku karena hawa dingin yang dikeluarkannya. Biasanya seekor naga akan mengeluarkan semburan api yang mampu menghanguskan segala sesuatu karena demikian hebat dan besarnya api tersebut. Nah, dalam iklan ini naga dan es ‘berbicara’ tentang bagaimana dinginnya rasa rokok tersebut sampai-sampai seekor naga yang telah mengkonsumsi rokok dengan rasa mint tersebut tdak lagi mengeluarkan api melainkan tiupan hawa dingin yang membekukan. Kemudian dalam iklan cetaknya, produk ini cukup menampilkan kotak kecil es yang membeku. Mengamati iklan tersebut terbayang bagaimana dinginnya rasa mint dari rokok tersebut.


Produk rokok yang kedua mempunyai slogan yang kurang lebih berbunyi ‘… 100% Menthol Alam’. Menthol adalah nama sejenis dedauannya yang, menghasilan rasa mint. Dalam iklannya tampak panorama pepohonan yang rimbun, kemudian disusul dengan animasi sehelai daun menthol yang terjatuh karena hembusan angin. Panorama pepohonan yang sejuk dan asri, ditambah dengan jatuh perlahannya sehelai daun menthol ‘berbicara’ tentang unsur alam yang kuat yang dihadirkan (digunakan) dalam produknya. Seolah-olah ingin mengatakan bahwa produknya tidak mengandung bahan-bahan kimia yang membahayakan sekadar untuk memunculkan rasa mint-nya. Namun demikian melihat iklan yang kedua ini terbayang betapa alaminya bahan yang digunakan untuk menciptakan rasa mint tersebut.

Pengertian desain grafis menurut para tokoh
Desain grafis dalam pandangan ilmu komunikasi adalah metode menyampaikan pesan visual berwujud teks dan gambar dari komunikator kepada komunikan. Dalam mendesain surat kabar misalnya, desainer grafis memerlukan pengetahuan tentang kebiasaan sang pembaca media agar dengan mudah mendesain tata letak dan visual yang cocok. ini dengan motif agar yang hendak disampaikan oleh media tersebut diterima dan sampai kepada pembaca. Desain grafis juga lazim disebut desain komunikasi visual.

Pakar komunikasi, Everett M. Rogers mendefenisikan komunikasi sebagai proses dimana suatu ide dialaihkan dari sumber kepada penerima atau lebih, dengan maksud untuk merubah tingkah laku mereka.

Sedangkan Shannon dan Weaver (1949) memahami komunikasi sebagai bentuk interaksi manusia yang saling mempengaruhi satu sama lain. Tidak terbatas pada bentuk komunikasi mengunakan bahasa verbal, tapi juga dalam hal expresi muka, seni dan tenologi.

Hafield Cangara (2000) dalam pengantar ilmu komunikasi mencatat bahwa komunikasi bisa berlaku sebagai seni. Jelas Cangara, komunikasi memiliki nilai estetika yang diterapakan dalam praktik-praktik komunikasi seperti penulisan berita, roman, novel, penyiaran untuk radio, televise, seni grafika (grafis pen), retorika, acting, penulisan scenario, penulisan buku dan sebagainya. Maka, jelaslah terdapat benang merah yang menghubungkan komunikasi dengan praktik desain grafis.

Secara sederhana dan jelas formula komunikasi dibentuk oleh David K. Belo pada tahun 1960-an. Ia menyebut formula itu sebagai SMCR, yakni:
Source(sumber/pengirim/komunikator/sender/encoder),Message(pesan/content/informasi),Channel(saluran-saluran/media) dan receiver(penerima/decoder).






Beberapa defenisi desain grafis dari para tokoh antara lain:
Menurut Suyatno desain grafis didefenisikan sebagai “aplikasi dari keterampilan seni dan komunikasi untuk kebutuhan bisnis dan industri”. Aplikasi-aplikasi ini dapat periklanan dan penjualan produk, menciptakan identitas visual untuk institusi, produk dan perusahaan, dan lingkungan grafis, desain informasi, dan secara visual menyempurnakan pesan dalam publikasi.


Sedangkan Jessica Helfand mendefenisikan desain grafis sebagai kombinasi kompleks kata-kata dan ganbar, angka-angka dan grafik, foto-foto dan ilustrasi yang membutuhkan pemikiran khusus dari seorang individu yang bisa mengabungkan elemen-elemen ini, sehingga mereka dapat menghasilkan sesuatu yang khusus, sangat berguna, mengejutkan atau subversive atau sesuatu yang mudah diingat.

Menurut Danton Sihombing desain grafis mempekerjakan sebagian elemen seperti marka, symbol, uraian verbal yang divisualisasikan lewat tipografi dan gambar baik dengan teknik fotografi ataupun ilustrasi. Elemen-elemen tersebut diterapkan dalam dua fungsi, sebagai perangkat visual dan perangkat komunikasi.

Menurut Michael Kroeger, Visual Communication (komunikasi visuai) adalah latihan teori dan konsep-konsep melalui terma-terma visual dengan mengunakan warna, bentuk, garis dan penjajaran (juxtaposition)

Warren dalam Suyanto memaknai desain grafis sebagai suatu terjemahan dari ide dan tempat ke dalam beberapa jenis urutan yang structural dan visual.

Sedangkan Blanchard mendefenisikan desain grafis sebagai suatu seni komunikatif yang behubungan dengan industri, seni dan proses dalam mengasilkan gambaran visual pada segala permukaan.

Secara umu pengertian desain grafis adalah salah satu bentuk seni lukis (gambar) terapan yang diberi kebebasan kepada sang desiner (perancang) untuk memilih, menciptakan atau mengatur elemen rupa seperti ilustrasi, foto, tulisan, dan garis diatas suatu permukaan dengan tujuan untuk diproduksi dan dikomunikasikan sebagai sebuah pesan. Gambar maupun tanda yang digunakan bisa berupa tipografi atau media lainnya. Desain grafis umumnya diterapkan dalam dunia periklanan, packaging, perfilman, dan lain-lain.

Dari wikipedia, desain diterjemahkan sebagai seni terapan, arsitektur, dan berbagai pencapaian kreatif lainnya. Dalam sebuah kalimat, ka “desain” bisa digunakan baik sebagai kata benda maupun kata kerja. Sebagai kata kerja “desain” memiliki arti “proses untuk membuat dan menciptakan obyek baru”. Sebagai kata benda “desain” digunakan untuk menyebut hasil akhir dari sebuah proses kreatif, baik itu berwujud sebuah rencana, proposal, atau berbentuk obyek nyata.

Proses desain umumnya memperhitungkan aspek fungsi, estetik dan berbagai macam aspek lainnya, yang biasanya datanya didapatkan dari riset, pemikiran, brainstorming, maupun dari desain yang sudah ada sebelumnya. Akhir-akhir ini, proses (secara umum) juga dianggap sebagai produk dari desain, sehingga muncul lah istilah “perancangan proses”. Salah satu contoh dari perancangan proses adalah perancangan proses dalam industri kimia.

Desain grafis adalah suatu bentuk komunikasi visual yang mengunakan gambar untuk menyampaikan informasi atau pesan seefektif mungkin. Dalam desain grafis, teks juga dianggap gambar karena merupakan hasil abstraksi symbol-simbol yang bisa dibunyikan. Desain grafis diterapakan dalam desain komunikasi dan fine art. Seperti jenis desain lainnya, desain grafis dapat merujuk kepada proses pembuatan, metode merancang, produk yang dihasilkan (rancangan), ataupun disiplin ilmu yang digunakan (desain).
Unsur dalam desain grafis sama seperti unsur dasar dalam disiplin desain lainnya. Unsur-unsur tersebut (termasuk shape, bentuk (form), tekstur, garis, ruang, dan warna) membentuk prinsip-prinsip dasar desain visual. Prinsip-prinsip tersebut, seperti keseimbangan (balance), ritme (rhythm), tekanan (emphasis), proporsi (“proportion”) dan kesatuan (unity), kemudian membentuk aspek structural komposisi yang lebih luas.

Ada beberapa software yang digunakan dalam desain grafis yang umum digunakan diantaranya:

Publishing
- Adobe Photoshop
- Adobe Illustrator
- Adobe Indesign
- Coreldraw
- GIMP
- Inkscape
- Macromedia Freehand

Webdesign
- Macromedia Dreamweaver
- Microsoft Frontpage
- Notepad

Audiovisual
- Adobe After Effect
- Adobe Premier
- Final Cut
- Adobe Flash, atau sebelumnya Macromedia Flash
- Rendering 3 Dimensi
- 3D StudioMax
- AutoCat








Mengusut asal mula dan pemahaman desain
Pengenalan seni rupa dan desain sangat diperlukan terutama bagi para lulusan SMU dan SMK yang ingin melanjutkan dan menentukan perguruan tinggi mana yang akan ditempuh. Penjelasan akan pengertian seni rupa dan desain ini dimaksudkan untuk membuka wawasan para calon mahasiswa. Demikian pula bagi para perajin dan seniman yang mengeluti seni rupa atau siapa saja yagn ingin tahu asal muasal seni rupa dan desain.

MASYARAKAT agraris tradisional dimasa lampau tidaklah membedakan antara seni, ilmu pengetahuan, teknologo dan keagamaan itu sendiri. Indonesia pada peralihan zaman batu ke zaman perunggu, dikenal sebagai masa “perundingan” yaitu suatu masa “kemahiran teknik” mengolah bahan dan mengukir logam, dan para ahli ketukangan disebut undagi. Orang-orang cerdik pandai atau ahli-ahli pada masa lampau di Indonesia sering disebut empu. Pada masa kerajaan Hindu ada disebut Empu Gandring sebagai ahli pembuat keris, Empu Tantular sebagai cerdik pandai dengan kitab sastra “Sutasoma”, Empu Prapanca dengan kitab “Negara Kertagama” dan lain-lain.

Bali yang merupakan bagian dari wilayah Majapahit pernah memperoleh sekotak wayang dari Raja Hayam Wuruk yang diterima Raja Gelgel, Dalem Semara Kepakistan, seusai upacara pensucian roh (srada) dari Rajapatni, nenek Hayam Wuruk, pada tahun 1362. tersebutlah nama Raden Sangging Prangkara (Putra Brawijaya terakhir) yang telah melakukan perubahan dan penyempurnaan warna-warna pada pakaian wayang sesuai dengan martabat ketokohannya, sehingga ahli seni rupa atau desainer pada zaman Majapahit ini namanya juga dipakai sebagai gelar atau sebutan untuk para ahli seni rupa atau perancang desain yakni sangging, sungging, atau prabangkara.

Pengertian seni bagi orang jawa adalah kencing atau buang air kecil dan air kencing itu sering pula disebut sebagai “air seni”. Perkataan “seni” juga untuk menyatakan suatu benda berukuran kecil, mungil, atau “menjelimet” dan rumit. Orang Jawa sering pula menyebut suatu produk hasil dari kehalusan jiwa manusia yang indah-indah dengan istilah kagunan sebagai sesuatu yang bermanfaat. Sering pula disebut ngrawit, dimana pada umumnya produk yang dihasilkan memang mempunyai tekanan pada “halus” atau “rumit” dalam pengerjaannya, yang umumnya disebut kerajinan atau kriya yang memerlukan ketrampilan atau keprigelan.

Kata technic atau teknik yang berasal dari bahasa Yunani techne dipadankan dengan kata ars (Latin), memiliki makna kecakapan atau keterampilan yang berguna. Ini merupakan cikal-bakal dari sebutan seni, ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada kemiripannya dengan arti kagunan.

Sebelum Revolusi Industri di Eropa, kata ars mencakup disiplin ilmu tata bahasa logika dan astrologi. Pada abad pertengahan di Eropa terjadi perbedaan kelompok ars yaitu artes liberates atau kelompok seni tinggi yang terdiri dari bidang tata bahasa, dialektika, retorika, aritmatika, geometri, musik dan astronomi. Sementara artes serviles atau kelompok seni rendah yang mengandalkan tenaga kasar dan berkonotasi “pertukangan”. Dari tujuh bidang keahlian, hanya musik yang masuk seni tinggi, sedangkan lukis, patung, arsitektur, pembuatan senjata dan alat-alat transportasi termasuk kategori seni rendah.






Kemudian Leonardo da Vinci (1452-1519), pelukis Italia dari masa Renaissance, mempelopori perjuangan dan berhasil memasukan atau menaikkan seni lukis ke dalam status seni tinggi. Sebagai orang yang serba bisa dan memiki kemampuan sebagai arsitek dan ilmuwan itu. Leonardo beragumentasi bahwa melukis juga memerlukan pengetahuan teoritis seperti matematika, perspektif, dan anatomi, serta mempunyai tujuan moral seperti puisi lewat penggambaran sikap dan ekspresi wajah dalam lukisan.

Benturan seni dan industri
Suatu fenomena kemudian terjadi bersamaan dengan Revolusi Industri di Eropa akhir abad ke-18 sampai awal abad ke-19, dimana masyarakat industri yang baru tumbuh menuntut adanya pembagiaan kerja dan spesialisasi kerja dalam mengembangkan proses produksi. Dalam masyarakat industri status seni menjadi tiga kelompok yaitu seni tinggi (high art), seni menengah (middle art), dan seni rendah (low art). Kategori ini masih memperlihatkan kelanjutan tradisi klasik, yaitu semakin tinggi kedudukan seni apabila semakin dekat atau tinggi tingkat integrasinya dengan industri. Demikian pula sebaliknya, semakin jauh tingkat hubungannya dengan industri maka semakin rendah pula kedudukan seninya. Pertemuan seni dan industri tersebut mengakibatkan banyak benturan. Penemuan-penemuan mesin-mesin produksi massal mendorong kalangan industri untuk mengembangkan teknik produksi dan hanya menempelkan reproduksi karya-karya seni klasik yang berstandar pada bentuk produk yang dihasilkan. Hal ini menimbulkan reaksi keras dan serius dari kalangan seniman, sebab standariasi dan mekanisasi serta penempelan begitu saja karya-karya klasik pada produk merupakan ancaman bagi kelangsungan hidup seni, disampng tidak sesuai bentuk dengan motif dekorasi yang ditempelkan tersebut.

Sehingga, akhirnya seni harus memutuskan hubungan dengan ikatan-ikatan seni masa lalu yang dianggap membelenggu dan membatasi perkembangan seni, karena tidak ada hubungannya dengan nilai-nilai estetika. Otonomi seni diharapakn dapat mempertegas dan meningkatkan standar nilai estetik secara terus-menerus atau berkelanjutan. Pada akhirnya, seni selalu melahirkan norma yang menjunjung nilai kebaruan, nilai keaslian dan nilai kreatifitas yang lebih lanjut mendasari pandangan seni modern pada abad ke-19-20.


Ketika seni telah menjadi komoditi dan tunduk pada hokum permintaan dan penawaran ekonomi, maka seni dianggap jatuh kepada selera massa yang rendah dan seni itu menjadi seni picisan atau kitsch. Status rendah ini dikarnakan seni telah kehilangan “roh” atau “jiwa”. Jelaslah kiranya pengertian seni yang sekarang dan sepadan dengan art adalah datangnya dari dunia barat yang terbentuk pada abad ke-18 sampai abad 20.

Istilah seni rupa di Indonesia muncul dalam surat-surat kabar untuk pertama kali pada masa pendudukan jepang, dalam laporan dan resensi tentang pameran lukisan. Oleh pemerintah pendudukan, secara resmi istilah itu dipakai dalam sebutan “bagian seni rupa” yaitu nama bagian Keimin Bunka Shidosho (Pusat Kebudayaan) yang berurusan terutama dalam lukis-melukis. Para seniman sebelumnya tidak begitu popular mengunakan istilah seni atau seniman yang sepadan dengan art atau artis, tetapi masih mempergunakan istilah “ahli gambar” pada nama persatuan Ahli Gambar Indonesia (Persagi), Balai Pendidikan Universitas Guru Gambar, dan sebagainya.





Sejumlah pengertian soal seni
Kamus modern Bahasa Indonesia dari Mohammad Zain yang terbit sekitar tahun 1950, menerangkan bahwa yang masuk seni rupa ialah seni lukis, seni pahat dan seni patung. Memang hinggan kini dalam pemakaian popular, istilah “seni rupa” sering digunakan dengan lingkup pengertian yang terbatas dengan seni lukis, dan sebi pahat atau seni patung. Namun, pendidikan formal seni rupa di Indonesia dalam perkembangannya telah memperluas lingkup pengertian istilah itu. Pedidikan tinggi seni rupa dapat menyelengarakan sejumlah keahlian seperti seni grafis atau seni desain grafis atau komunikasi visual, desain industri atau desain produk, desain interior atau arsitektur interior, desain tekstil, seni keramik, seni lukis, seni patung dan kriya kayu, logam, kulit, keramik, dan sebagainya.

I Gusti Bagus Sugriwa dalam tulisan “dasar-dasar Kesenian Bali” mengatakan bahwa seni berasal dari sansekerta sani yang berarti pemujaan, pelayanan, donasi, permintaan atau pencarian yang jujur. Seni menurut WJS Purwadarminta dalam kamus umum bahasa Indonesia (1976) yaitu suatu karya yang dibuat atau diciptakan dengan kecakapan yang luar biasa seperti sajak, lukisan dan sebagainya. Atau kecakapan menciptakan sesuatu yang elok dan indah. Sementara defenisi seni menurut Ki Hadjar Dewantara adalah “segal perbuatan manusia yang timbul dari hidup perasaannya dan bersifat indah, sehingga dapat mengerakan jiwa perasaan manusia lainnya”. Sedangkan Thomas Munro mengatakan “seni adalah alat buatan manusia untuk menimbulkan efek-efek psikologis atas manusia lainnya yang melihat. Efek tersebut mencakup tanggapan-tanggapan yang berwujud pengamatan, pengenalan imajinasi, rasional maupun emosional”.



Lebih lanjut Herbert Read (1962)mengatakan bahwa lahirnya sebuah karya seni melaui beberapa tahapan sebagai suatu proses. Tahapan pertama, pengamatan kualitas-kualitas bahan seperti tekstur, warna dan banyak lagi kualitas fisik lainnya yang sulit untuk didefenisikan. Tahap kedua, adanya penyusunan hasil dari pengamatan kualitas tadi dan menatanya menjadi suatu susunan. Tahap ketiga, proses suatu objektifikasi dari tahapan-tahapan diatas yang berhubungan dengan keadaan sebelumnya. Keindahan yang berakir pada tahapan pertama belum dapat disebut seni, karena seni jauh telah melangkah kea rah emosi atau perasaan. Seni telah mengarah pada ungkapan sebagai “pengekspresian” dengan tujuan untuk komunikasi perasaan.

Berdasarkan uraian diatas dan pengertian secara umum seni dapat diterjemahkan atau di interpretasikan sebagai ungkapan atau ekspresi, bentuk, arti, symbol, abstrak, indah, guna atau pakai, kepandaian, kepintaran, kemahiran atau ketangkasan, wkilan (representative), cantik, molek, mungil atau kecil, rumit, halus, fungsi, kreasi, imajinasi, intuisi, dan lain sebagainya.

CONTOH SURAT PEMBERITAHUAN

KOP SURAT LEMBAGA PENDIDIKAN

                                                                        Pekanbaru, 01 Mei 2010
No           :  101.001/LPP-PCC/V/2010
Hal          :  Surat pemberitahuan

Kepada Yth,
Bapak/Ibu Orang Tua/Wali
Peserta Didik lembaga pendidikan
di-
               Tempat
                 
Salam hangat selalu,
               Teriring salam dan doa semoga Bapak/Ibu Orang Tua/Wali Peserta didik lembaga pendidikan dalam keadaan sehat dan selalu sukses dalam segala aktivitasnya sehari-hari, Amin.
               Melalui rangkaian seleksi yang sudah dilalui selama 3 (Tiga) hari bahwa anak kita sudah diterima menjadi salah satu peserta didik pada LEMBAGA PENDIDIKANyang terdaftar pada programPROGRAM PENDIDIKAN.
Kami merasa perlu menjelaskan kembali tentang program Dual Degree. Sbb:
Pengertian:     adalah program pendidikan satu tahun penuh, dengan program materi bahasa inggris dan computer.
Materi pelatihan:
I.    Bidang Keahlian Komputer
      I.1.    Komputer Aplikasi (Microsoft Windows, Microsoft Word, Microsoft Excel, Microsoft Powerpoin, Microsoft Access, Troubleshooting).
      I.2.    Komputer Teknisi (Intro to Sistem Komputer, Merakit Komputer, Local Area Network, Maintenance).
      I.3.    Komputer Grafis (Corel Draw, Photoshop,Pagemaker)
      I.4.    Internet
II.  Bidang Keahlian Bahasa Inggris
      II.1.   Basic Level
      II.2.   Intermediate Level
      II.3.   Advance Level
Biaya pelatihan
9          Biaya Pendidikan selama setahun Rp. 2.500.000,-
9          Biaya meliputi : Buku-Buku, sertifikat Komputer dan Bahasa Inggris.

Demikian kami sampaikan dan pendaftaran ulang sudah dapat dilkukan sejak tanggal surat ini, atas perhatian dan kerja sama yang baik kami ucapkan terimakasih.

                                                                                   Wasalam
                                                                 Lembaga Pendidikan Pelatihan
                                                              NAMA LEMBAGA PENDIDIKAN


                                                                          NAMA  PIMPINAN
                                                                                   Direktur

CONTOH SURAT UNDANGAN ACARA


PANITIA PELAKSANA LOMBA AGUSTUSAN
DALAM RANGKA HUT RI KE 64 TAHUN 2010

No.      : 017/PANPEL_HUT/ADM/VII/2010
Lamp   : -
Hal       : Undangan Perlombaan

Kepaada Yth,
Ketua BEM Lembaga X
Se- kota Pekanbaru
Di –
            Tempat

Dengan hormat,
Dalam rangka memperingati HUT KEMERDEKAAN Republik Indonesia Ke- 64, kami mengundang Perwakilan Mahasiswa/I dari Lembaga X untuk ikut serta dalam lomba/kegiatan yang kami selenggarakan demi memeriahkan HUT KEMERDEKAAN RI ke- 64. adapun jenis-jenis lomba yang akan dipertandingkan adalah sebagai berikut:

A       OLAHRAGA
1        Tenis Meja Putra/Putri
Ø      Jumlah Peserta                    : 3 Org. (Single dan Double)
Ø      Tempat pendaftaran            : Sekretariat PSC-PIC Pekanbaru
Ø      Uang Pendaftaran               : Rp. 45.000,-
Ø      Tempat Pertandingan          : Ball Room PIC Pekanbaru
Ø      Pelakasaan                         : 15 Juli – 15 Agustus 2010
Ø      Hadiah                               : Trophy dan Uang Tunai
2        DOMINO
Ø      Jumlah Peserta                    : 2 Pasang (Putra)/ Kelurahan
Ø      Tempat Pendaftaran            : Sekretariat PSC-PIC Pekanbaru
Ø      Uang Pendaftaran               : Rp. 150.000,-
Ø      Tempat Pertandingan          : HALL PIC-Pekanbaru jl. Sudirman
Ø      Pelaksanaan                       : 01 Juli – 15 Agustus 2010
Ø      Hadiah                               : Trophy, Uang Tunai & Sepeda Motor VEGA

B       KESENIAN
1        KARAOKE
q     Jumlah Peserta                    : 4 Org (2 Putra, 2 Putri)
q     Lagu Wajib                        : Kutang Barendo
q     Lagu Pilihan                        : Bebas
q     Pendaftaran                        : Sekretariat PSC-PIC Pekanbaru
q     Uang Pendaftaran               : Rp. 75.000,-
q     Tempat Pertandingan          : HALL PIC-Pekanbaru
q     Pelaksanaan                       : 01 Agustus – 16 Agustus 2010
q     Hadiah                               : Trophy dan Uang Tunai

2        KALIGRAFI
q     Peserta                               : 2 Org (1 Putra, 1 Putri)
q     Thema                                : Bebas
q     Peralatan                            :Bawa/Sediakan Sendiri
q     Pendaftaran                        : Sekretariat PSC-PIC Pekanbaru
q     Uang Pendaftaran               : Rp. 50.000,-
q     Tempat Pertandingan          : AULA SERBA GUNA PIC-Pekanbaru
q     Pelaksanaan                       : 10 Agustus – 15 Agustus 2010

Demikian undangan ini kami sampaikan dan atas perhatian serta partisipasinya mengikuti pertandingan-pertandingan tersebut diatas, sebelumnya kami mengucapkan terima kasih.

PEKANBARU, 01 Juni 2010
PANITIA PELAKSANA HUT KEMERDEKAAN RI KE- 64
PIC BUSINESS CENTER-PSC

             SEKRETARIS                                                                                 KETUA




    ELLY MARTHA, S.Sos                                                              FARID HABIB, S.E

MENGETAHUI

HEAD OF
PIC BUSINESS CENTRE-PSC




NITA AMBRINI, SPd

Lampiran:
1  .  Yth, Walikota Pekanbaru
2        Yth, Camat Setempat
3        Yth, Lurah Setempat